Selasa, 21 Desember 2010

Makan Upil Bagus Untuk Kesehatan

Dokter spesialis paru-paru asal Austria Prof Dr Friederich Bischinger pernah menyarankan orang untuk makan upil (kotoran hidungnya) sendiri karena diklaim bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

Penemuan Prof Bischinger itu sempat menjadi kontroversial. Banyak orang awam dan paramedis yang menolak mentah-mentah teori Prof Bischinger dan mengatakan teori itu tidak masuk akal.

Alasannya upil adalah kotoran yang menjijikkan karena lendir kering itu justru menjadi sampah karena berbahaya masuk dalam tubuh. Jika makan upil sama saja dengan makan semua organisme atau bakteri yang harusnya dikeluarkan melalui hidung. Tapi menurut Prof Bischinger mengupil dengan menggunakan jari-jari sendiri adalah sesuatu yang sehat, menyenangkan dan lebih sesuai dengan tubuh manusia.

"Mengupil dengan menggunakan jari sendiri tentunya bisa menjangkau tempat yang tidak bisa dicapai jika menggunakan sapu tangan. Selain itu juga bisa menjaga hidung agar tetap bersih," ujar Prof Bischinger, seperti dikutip dari DailyTimes.

Upil itu sendiri terbentuk dari kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung melalui proses pernapasan. Debu dan kotoran yang masuk ke hidung ini akan disaring oleh filter atau bulu-bulu hidung. Kotoran yang tidak tersaring akan ditangkap oleh lendir yang ada dihidung. Lama kelamaan lendir ini akan mengeras dan terbentuklah upil.

"Makan upil kering adalah cara yang bagus untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Secara medis itu masuk akal dan hal yang wajar untuk dilakukan. Dalam sistem kekebalan, hidung adalah filter yang menyaring banyak bakteri menjadi satu dan ketika campuran ini tiba di usus akan bekerja seperti obat," kata Prof Bischinger.

"Obat moderen selalu berusaha untuk melakukan hal yang sama dengan metode yang jauh lebih rumit, orang-orang yang mengupil dan memakannya secara alami mendorong sistem kekebalan tubuh mereka secara cuma-cuma," imbuhnya.

Mengupil merupakan kegiatan yang positif karena membantu membersihkan hidung dari kotoran. Hal ini tentu saja membuat seseorang bisa bernapas lebih baik karena tidak ada yang menghalangi jalur pernapasan.

Prof Bischinger menunjukkan saat masih kecil anak-anak senang untuk mengupil hidungnya sendiri. Tapi saat beranjak dewasa kebiasaan ini mulai terhalang oleh adanya tekanan dari masyarakat yang menganggap hal tersebut adalah suatu tindakan menjijikkan dan anti-sosial.

Hasil ini memang cukup mencengangkan, karena selama ini orang menganggap kalau upil adalah suatu kotoran yang harus dibuang dan bukan untuk dikonsumsi. Tapi bagi Prof Bischinger, upil juga bisa bertindak sebagai vitamin yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh seseorang.

Dr. Agus Subagio, Sp THT, dokter spesialis THT yang praktik di RS Puri Indah Jakarta mengaku tidak bisa memberikan komentar apakah penemuan ini terbukti menyehatkan atau tidak. Namun diakui Dr Agus bahwa Prof Bischinger adalah orang yang sangat disegani di dunia medis karena banyak penemuannya yang bermanfaat.

"Banyak teori-teori bedah sinus berasal dari penemuan Prof Bischinger, tapi kalau masalah manfaat upil saya belum paham," kata Dr Agus.

Tapi pada dasarnya lanjut Dr Agus, tubuh manusia diciptakan sempurna dengan sistem pertahanan yang canggih dan berlapis-lapis. Mulai dari bagian luar hingga bagian dalam terdapat sistem pertahanan tubuh masing-masing.

sumber: http://fenz-capri.blogspot.com/2010/12/makan-upil-ternyata-bagus-untuk.html

Sabtu, 18 Desember 2010

Kuliah China

Akhir-akhir ini orangtua sedang bingung memikirkan anak SMA yang akan melanjutkan kuliah. Terlebih kuliah di dalam negeri biayanya yang semakin hari semakin mahal.

Memikirkan biaya mahal itulah sekarang barang orangtua berpaling untuk sekolah di lua rnegeri khususnya di engeri China. Sebab dari hasil kalkulasi, ternyata kuliah di Negeri Pand aitu lebih murah daripada di dalam negeri, Apalagi jika dibandingkan dengan negara lain.

Untuk itu, seperti diberitakan sebelumnya, dalam rangka Hari Pendidikan Nasional dan 60 Tahun Hubungan China Indonesia, Beijing Language Culture Institute Indonesia mengundang puluhan Universitas Pemerintah China terbaik langsung dari kota-kota besar di China, serta Universitas-universitas yang memberikan gelar universitas dari Inggris, Perancis, Canada dan Australia yang Kampusnya berada di China untuk mengikuti China Education Fair (Pameran Pendidikan China) 2010 pada tanggal 8 dan 9 Mei 2010 di lantai I Hall B Mangga Dua Square, Jl. Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

“Tujuan dari pameran yang diadakan 2 x setahun ini untuk memberikan kesempatan bertatap muka antara calon mahasiswa dan pihak Universitas terbaik secara langsung,” ujar Samuel Wiyono MBA, Ketua Pertukaran Mahasiswa dan Pengajar Asing Beijing Language Culture Institute Indonesia di Mangga Dua Square, Kamis (6/5).

”Jumlah universitas di China yang menawarkan perkuliahan jenjang S1 dan S2 menggunakan bahasa Inggris juga bertambah. Hal itu tentunya dapat mempersingkat waktu dan menghemat biaya mahasiswa Indonesia yg belum menguasai bahasa Mandarin,”jelasnya.

Biaya kuliahpun makin kompetitif, hanya sekitar Rp 16 juta/tahun, bagi program S1 dengan pengantar bahasa Mandarin. Sedangkan yang berpengantar bahasa Inggris Rp 19,8 juta/tahun.

‘’Total biaya yang dapat dihemat untuk meraih gelar Sarjana S1 dari Inggris namun seluruh perkuliahnnya dilaksanakan di China bisa mencapai Rp 485 juta,’’tandas Samuel.

Untuk tempat tinggal mahasiswa Indonesia, sampai saat ini ada lima universitas pemerintah menawarkan gratis apartement di lima kota besar China yakni di Ningbo, Nanchang, Hefei, Suzhou, dan Nanjing untuk program tertentu.

Perguruan tinggi terbaik rencananya hadir di Pameran pendidikan China terlengkap tersebut yaitu: Beijing Jiaotong University, South China University Technology-Guangzhou, East China University Science Technology-Shanghai, Jiangxi Normal University-Nanchang , Ningbo University, Xian Jiaotong Liverpool University-Suzhou, Chongqing Medical University, Suzhou University Science Technology , Nanjing University Aeronautics Astronautics. Sino British College-Shanghai, Zhejiang University Science Technology-Hangzhou, Dong-bei University Finance Economics-Dalian, Guangxi Teachers Education University-Nanning, Blue Mountains Hotel SchoolS Suzhou (BMHS) dan Anhui University-Hefei

Kuliah di China Hemat Biaya (1)

Selama ini orang mengira biaya belajar ke luar negeri di universitas/sekolah bermutu sangat mahal. Namun, tidak demikian jika studi di China. Kuliah di Negeri Panda itu dapat menghemat biaya hampir Rp 0,5 miliar, dibandingkan kuliah di Inggris.

Maka, jangan heran jika jumlah mahasiswa yang menuntut ilmu di China kian bertambah setiap tahunnya. Selain itu mutu pendidikan dinilai bagus, juga makin pentingnya bahasa Mandarin di dunia internasional.

Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional dan 60 Tahun Hubungan China Indonesia, Beijing Language Culture Institute Indonesia mengundang puluhan Universitas Pemerintah China terbaik langsung dari kota-kota besar di China, serta universitas-universitas yang memberikan gelar universitas dari Inggris, Perancis, Canada dan Australia yang kampusnya berada di China untuk mengikuti China Education Fair (Pameran Pendidikan China) 2010 pada tanggal 8 dan 9 Mei 2010 di lantai I Hall B Mangga Dua Square, Jl. Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

“Tujuan dari pameran yang diadakan 2 x setahun ini untuk memberikan kesempatan bertatap muka antara calon mahasiswa dan pihak Universitas terbaik secara langsung,” ujar Samuel Wiyono MBA, Ketua Pertukaran Mahasiswa dan Pengajar Asing Beijing Language Culture Institute Indonesia di Mangga Dua Square, Kamis (6/5).

Menurutnya, pameran pendidikan kali ini merupakan pameran yang terlengkap, karena selain universitas yang datang dari berbagai kota besar, juga menawarkan berbagai bidang pendidikan, mulai dari belajar bahasa Mandarin, SLTA, Pre-University/Foundation, hingga kuliah untuk mendapatkan gelar Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) untuk berbagai program studi. Baik yang menggunakan pengantar bahasa Mandarin maupun Inggris. Serta program gelar Sarjana S1 dan S2 dari universitas Inggris, Perancis, Australia dan Canada yang ada di China.


















INFORMASI BIAYA HIDUP di China


DAPAT Gelar Sarjana atau Pascasarjana dari Universitas Inggris, Australia, atau Kanada, tentu dambaan bagi setiap siswa karena kualitas pendidikannya, kemampuan bahasa Asing dan menambah wawasan. Namun, kendala adalah mahalnya biaya. Baik biaya pendidikannya, ongkos untuk mencapai kampus yang dituju, biaya tempat tinggal dan biaya hidup sehari-hari yang sangat tinggi bila kita berkuliah di negara-negara barat tersebut.

Di zaman era globalisasi ini, bila ingin gelar sarjana dari universitas terbaik Inggris atau Australia, dapat disiasati dengan belajar di China baik seluruhnya atau 1 hingga 2 tahun terakhir ke Inggris atau Australia. Dengan demikian, baik biaya kuliah ataupun biaya hidup dapat dihemat dengan kuliah seluruhnya atau sebagian di China, karena biaya hidup di China hampir sama dengan biaya hidup di Indonesia .

“Tak usah khawatir karena semua pelajaran diberikan dalam bahasa Inggris walaupun di China. Hebatnya lagi lulusannya bisa berbahasa Mandarin nantinya,” ujar Ir. Samuel Wiyono MBA, Ketua Pertukaran Mahasiswa dan Pengajar Asing Beijing Language Culture Institute Indonesia sehubungan akan diadakannya Pameran Pendidikan China di Mangga Dua Square, Jakarta pada 8 dan 9 Mei mendatang, yang akan diikuti universitas dengan gelar dari Inggris dan Australia di China.

Menurutnya, “Bisa hemat hingga RMB 360.000 (sekitar Rp486 juta dengan kurs 1 RMB = 1.350). jika seluruhnya kuliah di China walaupun mendapatkan ijazah dari Universitas Inggris.”Apalagi mahasiswa juga mempunyai kesempatan belajar bahasa Mandarin. Sehingga nantinya lulusannya bisa berbahasa Inggris dan Mandarin. “Program Gelar Sarjana Sl (Bachelor) dari Inggris itu menawarkan mutu yang sama, diajar dengan dosen yang sama, gelar yang sama dengan kelebihan kemampuan berbahasa Mandarin serta wawasan 2 budaya barat dan timur sekaligus/jelas Samuel

SHANGHAI
Kota metropolitan Shanghai terkenal sebagai Pusat Bisnis, Keuangan dan Pendidikan China sejak dahulu kala. Sebanyak 11 universitas terkemuka dari Inggris yang tergabung dalam NCUK (Northern Consortium United Kingdom) bekerja sama dengan University Shanghai Science Tecnology, yang merupakan Universitas pemerintah, mendirikan Sino British College (SBC) di Kota Shanghai .Mahasiswa yang menuntut ilmu dj SBC Shanghai bisa mendapatkan Ijazah Sarjana Sl (Bachelor) dari Liverpool John Mores University untukbidang studi Teknik Mesin atau Teknik Elektro Electronika walaupun seluruhnya ditempuh di Shanghai tanpa harus ke Inggris. Demikian juga, jenjang gelar Sarjana Sl (Bachelor) bidang studi Event management dari University Huddersfield.

Namun bagi yang ingin mendapatkan ijazah Sarjana Sl (Bachelor) dari Universitas Top Inggris lainnya seperti University Leeds, University Sheffield, University Bradford, Manchester Metropolitan University, University Salford dll dan di bidang undi Keuangan-an dan Akutansi, Bisnis Management,Teknik Mesin ataupunTeknik Elektro Electronika harus menyelesaikan 1 atau 2 tahun di Inggris.Bagi lulusan O level serta SLTA kelas 2 dengan rata-rata nilai rapor 7.2 dapat langsung kuliah di SBC Shanghai melalui program International Foundation Year dari NCUK. “Melalui program International Foundation Year, mahasiswa dapat menyelesaikan gelar Sarjana Sl (Bachelor) dalam 4 tahun,” jeasnya.

Kampus SBC Shanghai dahulu merupakan Kampus Jerman yang berlokasi di pusat kota Shanghai terkenal dengan sebutan French Quarter- nya Shanghai . Jadi nuansa kebudayaan Barat sangat terasa, apalagi kampus hanya berjarak 1-3 menit dengan jalan kaki dari stasiun MRT/Subway, Mall, Pusat Elektronik, Bioskop dll.”Diperkirakan, penghematan biaya kuliah di SBC Shanghai bisa mencapai 40% dibandingkan kuliah di universitas yang sama di Inggris,” ujar Samuel.

SUZHOU
Suzhou merupakan salah satu kota terindah di China. Suzhou dapat ditempuh dalam 30 menit dari kota Shanghai dengan kereta cepat. “Terdapat 2 perguruan tinggi yang menawarkan gelar dari Inggris dan yang menuju gelar Australia, yaitu Xian Jiao-tong Liverpool Universtiy (XJTLU.) dan Blue Mountains Hotel School (BMHS),” ujar Samuel mengenai universitas yang berada di kota terindah itu.

Kampus XJTLU terletak di Singapore Industrial Park, Kota Suzhou, China, merupakan hasil kerjasama antara dua universitas pemerintah ranking atas China, Xian Jiaotong University, dan universitas terkenal di Inggris, University of Liverpool.Bidang studi Sl (bachelor) ditawarkan XJTLU meliputi Information Management and Information System, Computer Science and Technology, Financial Mathematics, Electronic Science and Technology, Electrical Engineering, Business Administration, Marketing, Accounting, Economics (with Finance), Civil Engineering, Applied Chemistry, Biology Science, Civil Engineering, dan Architecture.

Sedangkan, Bagi mahasiwa yang berminat dibidang perhotelan, sebaiknya berkuliah di Blue Mountains Hotel School (BMHS;,yang kampusnya persis di pusat Kota Suzhou. Blue Mountains Hotel School adalah lembaga pendidikan setingkat universitas, diakreditasi di Australia oleh Direktorat Pendidikan Tinggi New South Wales Australia.Kampus BMHS di China merupakan hasil kerjasama dengan Suzhou Tourism and Finance Institute.

Perguruan tinggi ini menawarkan program Diploma 2 tahun dalam bidang studi Hospitality Management, dan Bachelor of Business Degree jika melanjutkan 1 tahun di BMHS, Sydney Australia. Mahasiswa akan kuliah di semester 1 dan 3. Sedangkan pada semester 2 dan 4, para mahasiswa disalurkan BMHS untuk magang atau kerja praktek dengan gaji di hotel-hotel berbintang di kota besar. “Untuk itu, usia minimum mereka harus 18 tahun, dengan persyaratan calon mahasiswa cukup mengantongi O level atau lulusan SLTA” jelasnya.

DALIAN
Dongbei University Finance Economic (DUFE) merupakan universitas pemerintah top berlokasi di Dahan. Kota Dahan berlokasi di China bagian Utara dekat dengan Rusia dan Korea Utara. “DUFE bekerja sama dengan University Surrey Inggris menyelenggarakan perkuliahan dengan menggunakan bahasa Inggris Gelar pasca sarjana S2 dengan ijazah dari Universitas Surrey Inggris tanpa harus ke Inggris,” jelasnya.Program ditawarkan meliputi Master of Tourism Management, Master International Business Management, Master International Finance Management dan Master Information System.

NINGBO
Kota Ningbo merupakan kota pelabuhan yang dapat ditempuh dalam 2 jam dengan bus ke arah Selatan dari Shanghai dan terdapat bandara international. Ada 2 universitas di Ningbo yaitu

Ningbo University (NBU) merupakan Universits Pemeritah bekerja sama dengan University Canberra, Australia, menyelenggarakan pmimm pascasarjana S2 MBA. Seluruh program meng-gunakan bahasa Inggris sebagai media di Ningbo University dan mendapatkan ijazah MBA dari University Canberra, Australia tanpa harus ke Australia.”Yang membedakan lulusan MBA University Canberra dengan Ningbo University, selain biayanya jauh lebih hemat, mereka mampu berbahasa Mandarin dan Inggris, serta dengan ijazah Australia,” jelas Samuel.

Biaya kuliah MBA University Canberra di Ningbo Univer sity ini hanya RMB 40.000/ tahun atau berkisar Rp 54 juta/ tahun. “Lagi pula tersedia kesempatan beasiswa sebesar RMB 30.000/tahun dari pemerintah provinsi,” ujarnya.Universitas lainnya di kota yang sama adalah The Univer sity of Nottingham Ningbo China (UNNC). Universitas ini adalah salah satu dari universitas top dunia yang pertama kali mendirikan kampus di China “UNNC menawarkan gelar sarjana Sl (bachelor) dan pascasarjana S2 (master) yang seluruh mata kuliahnya menggunakan bahasa Inggris,” ujarnya.

Universitas di China yang menawarkan Gelar Universitas dari Inggris dan Australia tersebut, akan hadir pada Pameran Pendidikan China 2010 di Lantai 1 Blok B Mangga Dua Square pada tanggal 8 dan 9 Mei 2010, mulai jam 12.00 hingga 18.00. Pameran tersebut diselenggarakan oleh Beijing Languge Culture Institute Mangga Dua Square. Hadir pula Perusahaan Indonesia yang merekrut karyawan dengan kemampuan bahasa Mandarin.Bagi yang ingin mendaftarkan studi di China atau informasi lebih lanjut mengenai universitas tersebut di atas dapat menghubungi atau datang ke Beijing Language Culture Institute beralamat di Rukan G No.7 Mangga Dua Square, Jl.Gunung Sahari Raya No.l Jakarta atau telephone (021) 6231 1384/6231 1394. “Ini kesempatan bagus bagi siswa yaftingin kuliah di China, ja/Tjangan disia-siakan,” ds Samue)



Berencana Studi ke China?

Sebagai informasi, uang sekolah untuk belajar Bahasa Mandarin atau gelar sarjana (S-1) di universitas pemerintah di China ditawarkan mulai RMB 12.000 per tahun atau sekitar Rp 16 juta per tahun. Sementara itu, untuk program sarjana yang menggunakan pengantar bahasa Inggris seluruhnya ditawarkan mulai dari RMB 15.000 per tahun atau sekitar Rp 19,8 juta per tahun dan akan mendapat pelajaran Bahasa Mandarin secara gratis.

pada 8-9 Mei 2010, Beijing Language akan menggelar China Education Fair 2010 di Mangga Dua Square, Jakarta. Pada pameran tersebut dipastikan akan ada 5 universitas di China yang menawarkan apartemen atau asrama gratis di lima kota besar, antara lain Ningbo, Nanchang, Hefei, Suzhou, dan Nanjing. Fasilitas gratis ini untuk mereka yang tertarik dan mendaftarkan diri secara langsung.

From: Cendana - Komodo in Flores Kupang FLOBAMORA
Reply With Quote