Kamis, 24 Juni 2010

Pemanasan Global Geser Musim Kemarau

JAKARTA--MI: Masa awal musim kemarau di Indonesia mengalami pergeseran waktu. Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau akan terjadi pada Mei minggu ke-2 hingga Juni minggu pertama.

Akibat adanya pemanasan global, musim kemarau di Indonesia diperkirakan terjadi pada minggu pertama Juli. "Dampak pemanasan global terhadap iklim memang cukup signifikan," terang Kepala BMKG Sri Woro B. Harijono di Jakarta, Jumat (18/6).

Sebelumnya, pada Maret 2010, BMKG merilis perkiraan awal musim kemarau di Indonesia terjadi pada Mei minggu ke-2 hingga Juni minggu pertama. Namun, perkiraan itu meleset. BMKG merevisi perkiraan itu dengan menetapkan dugaan bahwa awal musim kemarau akan terjadi pada Juli minggu pertama.

Selain adanya pemanasan global, pergeseran awal musim kemarau itu juga disebabkan tiga faktor lain, yakni El Nino/La Nina, Dipole Mode, dan suhu permukaan laut perairan Indonesia. "Pergeseran masa awal kemarau itu terutama disebabkan oleh suhu permukaan laut di perairan Indonesia," terang Woro.

Saat ini, suhu permukaan laut perairan Indonesia tergolong bertemperatur tinggi. Akibatnya, kawasan Indonesia masih mengalami La Nina. La Nina berarti suhu permukaan laut perairan Indonesia masih tinggi sehingga mengakibatkan terbentuknya awan hujan di kawasan Indonesia.

Di saat bersamaan, pergerakan angin pun membawa awan yang berada di kawasan Samudera Pasifik ke kawasan Indonesia. Adanya La Nina yang dipicu oleh suhu permukaan laut perairan Indonesia yang masih tinggi inilah yang mengakibatkan terjadinya pergeseran awal musim kemarau di Indonesia.

"Jadi, hingga Juli mendatang, curah hujan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di kawasan Indonesia," simpul Woro. (Dvd/OL-5)

Sumber : Mediaindonesia.com

0 komentar: