Kamis, 24 Juni 2010

Semua Limbah Warga Kota Disalurkan ke Sewon (Hampir 75 persen sumur di Kota Yogyakarta tercemar bakteri E. coli.)

KORAN TEMPO
YOGYAKARTA -- Limbah septic tank rumah tangga di wilayah Kota Yogyakarta, Bantul, dan Sleman akan dialirkan melalui jaringan instalasi pengolahan air limbah terpadu ke Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Pemerintah bermaksud memaksimalkan pemanfaatan fasilitas pengelolaan limbah yang dibangun Jepang pada 1995 itu.

"Pemanfaatan kapasitas belum maksimal, jadi pemasangan pipa limbah harus diperbanyak," kata Office Manager Sekretariat Bersama Yogyakarta, Sleman, Bantul Ferry Anggoro Suryokusumo saat ditemui seusai seminar dan lokakarya "Pembelajaran Kerja Sama Antardaerah Sebagai Pendekatan Pengelolaan Wilayah" di Yogyakarta kemarin. Menurut dia, hingga saat ini baru 15 ribu rumah tangga memanfaatkan fasilitas pengolahan ini. Padahal kapasitasnya untuk 110 ribu rumah tangga.

Diharapkan penyambungan pipa dari septic tank ke jaringan instalasi pengelolaan limbah di Sewon bisa mengatasi problem pencemaran air tanah di Daerah Istimewa Yogyakarta. "Pasalnya, hampir 75 persen sumur di wilayah Kota Yogyakarta sudah tercemar bakteri E. coli," kata Ferry.

Tahap pertama penambahan jaringan limbah ini direncanakan pada 2010-2014. Penambahan jaringan induk dari berbagai wilayah ke Sewon akan didanai oleh Asian Development Bank melalui Metropolitan Sanitary Management and Health Project, bekerja sama dengan pemerintah pusat, provinsi, serta Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta. Adapun pemasangan jaringan limbah dari rumah ke jaringan induk akan ditanggung bersama oleh pemerintah pusat, provinsi, pemerintah daerah, dan rumah tangga.

Prioritas pertama adalah membangun jaringan dan pipa limbah di kawasan tengah Kota Yogyakarta, sepanjang Jalan Kaliurang di Sleman, serta di wilayah Sewon dan Panggungharjo di Bantul.

Rencananya, pada tahap pertama dibangun 3.000 pipa di Sleman, 5.000 pipa di Yogyakarta, dan 6.000 pipa di Bantul. Total dana yang dibutuhkan untuk memasang pipa dari septic tank rumah tangga tersebut ke jaringan sebesar Rp 98 miliar.

Biaya normal pemasangan pipa dari tiap-tiap rumah tangga, menurut Ferry, sebesar Rp 2-4 juta. Besaran biaya bergantung pada jauh-dekatnya jarak septic tank rumah tangga dari jaringan induk yang dipasang di tepi jalan. "Kalau biayanya ternyata lebih Rp 4 juta, nanti ada subsidi dari pemerintah," katanya.

Agar optimal, Ferry berharap proyek pembuangan limbah ini didukung dengan peraturan daerah. "Sehingga pemasangan pipa wajib oleh setiap rumah tangga di kota," katanya.

Sejauh ini baru Pemerintah Kota Yogyakarta yang mempunyai Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Limbah. Sleman, menurut Sekretaris Daerah Sutrisno, baru tahun ini akan mengusulkan peraturan daerah soal pengelolaan limbah.PITO AGUSTIN RUDIANA

0 komentar: