Minggu, 23 Januari 2011

Mengapa AMDAL Lingkungan Penting?

Pernah mendengar amdal lingkungan? Lingkungan gersang, es meleleh, cuaca ekstrem, bencana alam silih berganti, dan masih banyak lagi hingga tak bisa disebut satu per satu. Bumi kita telah menua. Alam sedang tak bersahabat dengan manusia. Jangan salahkan alam! Apakah kita sudah bersahabat dengan alam?

Eksploitasi terhadap lingkungan bukannya surut justru kian meninggi. Hutan dibabat, minyak dikeruk, sampai ikan dihabisi dengan bom. Wow, wajar bila alam berontak dan mengeluarkan amarahnya dengan serangkaian kejadian alam yang tak terduga!

Naluri manusia sebagai mahluk ekonomi (homo economicus) membuatnya seringkali kalap. Rakus, serakah, dan tak bersyukur. Watak demikian yang mengilhami harus adanya unsur sosial dalam bisnis sehingga timbul Corporate Social Responsbilty dan analisis dampak lingkungan (amdal).

Nama terakhir muncul atas kesadaran bahwa bisnis harus melestarikan 3P (people, profit, planet). Ya. Planet. Planet bumi yang terus-menerus dieksploitasi oleh manusia harus segera dibenahi. Sementara kebutuhan manusia akan minyak, kayu, ikan, dan sebagainya tak pernah habis.

Amdal adalah salah satu cara untuk meminimalisasi dampak negatif lingkungan yang akan diterima.

Amdal

Amdal, pada hakikatnya, merupakan analisis analisis atau studi mengenai lingkungan hidup jika suatu aktivitas (bisnis, misalnya) dijalankan. Hal-hal yang harus Anda ketahui dari amdal ialah sebagai berikut.

Aspek yang di analisis di amdal banyak. Sosial, ekonomi, budaya, ekologi, kimia, politik, biologi, dan lain-lain. Aspek-aspek tersebut di kombinasikan. Lalu, dicari intisari dari dampak yang terkait pada aspek-aspek tersebut.
Amdal terdiri dari dokumen analisis dampak lingkungan hidup, dokumen rencana pengelolaan lingkungan hidup, dan dokumen rencana pemantauan lingkungan hidup.
Komisi penilai. Amdal akan diuji oleh komisi penilai. Komisi penilai diisi oleh instansi terkait, seperti kementerian lingkungan hidup, pemerintah daerah, dan sebagainya.
Berfungsi sebagai rekomendasi, pemetaan, dan penyusunan solusi atas permasalahan lingkungan yang dihadapi.
Kritikan

Amdal tidak lepas dari kritikan. Kritikan yang menyertainya bisa dilihat sebagai berikut.

Rekayasa amdal. Amdal bisa dengan mudah direkayasa. Yang buruk menjadi baik dan baik menjadi sangat baik karena yang mengajukan amdal ialah orang atau kelompok yang akan menjalankan aktivitas tersebut. Apalagi, sekarang telah banyak jasa konsultan amdal.
Pengujian yang tidak ketat. Ada kalanya ketika proposal amdal diloloskan, beberapa tahun kemudian lingkungannya sudah rusak berat. Padahal, dalam amdal tidak menyebutkan demikian. Pengujian yang tidak ketat akan meloloskan amdal semacam ini.
Suap. Ya. Di Indonesia, orang sudah paham betul uang bisa menyelesaikan masalah. Dengan uang pelicin, amdal bisa cepat prosesnya.
Amdal penting untuk menjaga lingkungan yang kian rusak oleh ulah segelintir manusia. Amdal lingkungan harus diperketat dalam seleksinya. Lingkungan kita tidak bisa ditukar dengan profit (uang) saja, tapi harus memikirkan planet (bumi) dan people (anak cucu).

Oleh: AnneAhira.com

0 komentar: